Memilih Asuransi yang Tepat dan Kenapa Asuransi Unit Link Merupakan Pilihan Buruk

Sejak dahulu manusia selalu berusaha mencari kepastian dalam hidupnya. Salah satu usaha manusia untuk mengetahui kepastian dalam masa depannya adalah dengan menciptakan berbagai ilmu ramalan. Dengan meramal masa depannya, manusia bisa merasa ada jaminan di masa depan entah apapun yang terjadi.
Ramalan sendiri merupakan sebuah usaha mistis yang tidak bisa dibuktikan kebenaran dan akurasinya secara ilmiah.

Namun seiring berjalannya waktu, ramalan yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah mulai ditinggalkan. Manusia kemudian mencari sebuah metode antisipasi resiko yang sifatnya lebih pasti. Kemudian lahirlah asuransi. Dalam bahasa Inggris asuransi disebut dengan Insurance yang artinya pertanggungan.

Jadi asuransi bisa dikatakan sebagai pemindahan resiko dari pihak klien kepada pihak penanggung resiko.

Singkatnya, jika pihak klien menderita kerugian tertentu, maka pihak penjamin atau penanggung resiko akan mengganti seluruhnya atau hanya sebagian tergantung dari kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya.

Biasanya pihak penjamin akan mengganti kerugian yang diderita oleh pihak klien dengan kompensasi finansial dengan catatan peristiwa atau kejadian yang merugikan klien terjadi diluar kendali dan tanggung jawab pihak klien.

Untuk menguatkan posisi antara klien atau nasabah dengan pihak penjamin resiko atau perusahaan asuransi, dibuatlah sebuah kontrak atau perjanjian yang dibuat dan disepakati sebelumnya. isi dari perjanjian ini biasanya adalah beberapa poin penting menyangkut jumlah uang kompensasi, premi yang harus dibayar oleh pihak nasabah, hingga persyaratan – persyaratan tertentu yang harus dipatuhi oleh kedua pihak.

Dengan adanya perjanjian atau kontrak ini, maka kesepakatan antara nasabah dengan perusahaan asuransi bisa dipertanggungjawabkan di hadapan hukum.

Asuransi biasanya hanya menjamin hal – hal yang sifatnya memiliki wujud atau bentuk seperti kendaraan, manusia, atau bangunan. Asuransi tidak bisa digunakan untuk menjamin hal – hal yang tidak memiliki wujud seperti kepercayaan pelanggan terhadap sebuah perusahaan, keberlangsungan sebuah perusahaan, pangsa pasar, nama baik seseorang atau perusahaan, pengetahuan, keterampilan, dan lain sebagainya.

Karena asuransi adalah sebuah sistem timbal balik, maka pihak penanggung juga harus mendapatkan keuntungan. Keuntungan pihak penanggung resiko biasanya didapatkan dari premi yang dibayarkan oleh nasabah.

Premi adalah uang yang dikeluarkan oleh nasabah sebagai imbalan kepada pihak perusahaan asuransi atas jasa penanggungan resiko yang telah diberikan.

Jumlah atau besar premi bisa bervariasi tergantung dari perjanjian antara pihak nasabah dan perusahaan asuransi. Jumlah iuran premi yang dibayarkan biasanya jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah uang pertanggungan yang bisa didapatkan jika nasabah mengalami kerugian. Selain menyediakan jasa pengalihan resiko, perusahaan asuransi biasanya juga akan memberikan jaminan ketenangan jiwa, jaminan pengamanan keuangan, dan jaminan kepastian di masa depan.

Tujuan dari asuransi sendiri secara khusus diantaranya adalah memberikan perlindungan kepada nasabah dari resiko kerugian, membantu nasabah dalam mengatur pengamanan, pengawasan, dan perlindungan yang memakan banyak biaya dan tenaga, bisa digunakan sebagai tabungan yang jumlahnya pasti seperti misalnya asuransi hari tua atau asuransi jiwa, dan lain sebagainya.

Jenis Jenis Asuransi
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa asuransi hanya bisa digunakan untuk menjamin hal – hal yang sifatnya memiliki wujud.

Namun apa sajakah jenis asuransi yang dikenal di era modern seperti sekarang? Pada dasarnya, asuransi dibedakan menjadi dua yaitu asuransi tradisional dan asuransi non tradisional. Asuransi tradisional adalah jenis asuransi yang hanya memiliki atau menawarkan satu produk saja yaitu perlindungan kepada nasabah.

Asuransi tradisional biasanya hanya meminta kepada nasabah untuk membayar premi dan sebagai gantinya, pihak perusahaan asuransi akan memberikan jaminan atau perlindungan tertentu dalam bentuk materi atau sejumlah uang. Produk dari asuransi tradisional ini diantaranya adalah asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi pendidikan, asuransi pensiun, dan lain sebagainya.

Asuransi tradisional sifatnya sederhana dan semua orang bisa memanfaatkannya dengan mudah. Hanya perlu membayar premi dan mematuhi persyaratan, Anda sudah bisa mendapatkan berbagai manfaat yang disediakan oleh asuransi ini.

Jenis asuransi yang kedua adalah asuransi non tradisional. Jenis asuransi yang termasuk di dalam asuransi non tradisional adalah asuransi unit link. Asuransi unit link adalah gabungan antara jasa perlindungan nasabah dengan layanan investasi.

Jadi selain mendapatkan perlindungan, nasabah diberikan kesempatan atau dibantu untuk membuat investasi tertentu. Jenis investasi yang ditawarkan biasanya berbentuk reksadana. Investasi reksadana ini sudah diatur oleh pihak perusahaan asuransi dengan menyediakan berbagai jenis dana yang bisa dipilih oleh nasabah.

Jadi jika seorang nasabah asuransi tradisional hanya membayar premi untuk mendapatkan perlindungan saja, dalam asuransi unit link uang premi yang dibayarkan oleh nasabah akan dibagi dua untuk membiayai perlindungan dan sebagian lagi digunakan untuk melakukan investasi.

Masa kontrak asuransi unit link, nasabah tidak hanya akan mendapatkan uang kompensasi asuransi namun juga mendapatkan hasil dari investasi. Asuransi unit links ini secara singkat memang sangat menggiurkan karena jumlah uang atau pertanggungan yang Anda dapatkan di akhir kontrak bisa beberapa kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan asuransi tradisional biasa.

Mengenal lebih jauh asuransi unit links
Unit links dianggap sebagai terobosan baru di bidang bisnis asuransi. Asuransi unit links dianggap lebih bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat di era modern dan dianggap lebih menguntungkan nasabah daripada asuransi tradisional biasa.

Di Indonesia sendiri produk asuransi unit links sudah dipasarkan sejak beberapa tahun yang lalu. Unit links pada dasarnya memiliki dua jasa yang ditawarkan yaitu:

• Investasi
Investasi dianggap lebih menguntungkan dan lebih bisa memenuhi kebutuhan keuangan dibandingkan hanya dengan mengandalkan tabungan atau asuransi biasa yang hanya menjanjikan return yang lebih rendah.

Unit links sendiri biasanya bermain di bisnis investasi seperti obligasi, saham, pasar uang, atau campuran.

Hasil investasi inilah yang membuat unit links bisa menawarkan return dalam jumlah yang lebih besar dari deposito atau tabungan biasa.

Namun yang harus diingat oleh calon nasabah adalah resiko investasi ditanggung sepenuhnya oleh pemegang polis bukan oleh perusahaan asuransi atau agen asuransi. Unit links cepat berkembang di Indonesia sebab produk ini menawarkan investasi yang memiliki hasil yang lebih jelas dibandingkan hanya membeli asuransi biasa.

• Proteksi
Karena namanya adalah asuransi, maka unit links tetap menawarkan proteksi sama seperti asuransi pada umumnya. Proteksi ini didesain untuk melindungi nasabah dari berbagai resiko keuangan yang bisa terjadi di masa depan seperti kepala keluarga yang meninggal dunia, sakit, atau cacat, PHK, usaha bangkrut, kendaraan rusak, anak – anak terancam tidak bisa meneruskan sekolah, mengalami bencana alam, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana cara kerja unit links? Pertama, seorang nasabah harus membayar premi. Hasil dari pembayaran premi akan menghasilkan nilai polis.

Namun di tahun awal, biaya premi akan dipotong untuk membayar biaya akuisisi tahun pertama dan beberapa biaya lain.

Jadi biaya investasi nasabah di tahun pertama dibayarkan sepenuhnya oleh perusahaan asuransi unit links.

Kedua, proteksi asuransi akan dibayarkan dari hasil investasi. Jadi adadua jenis pemotongan biaya yaitu pemotongan premi secara langsung selama 5 tahun pertama untuk menutup biaya akuisisi dan pemotongan nilai investasi secara rutin untuk membayar asuransi selama polis masih hidup.

Ketiga, setelah semuanya lunas terbayar, maka sisanya adalah nilai tunai atau nilai polis yang bisa diambil oleh nasabah. Nilai inilah yang bisa dimanfaatkan nasabah untuk biaya kesehatan, pendidikan, atau pensiun.

Jadi selama nilai polis nasabah cukup untuk membayar semua biaya, proteksi asuransi bisa terus aktif. Jika nilai polis tidak mencukupi untuk membayar biaya – biaya, maka proteksi otomatis akan terhenti. Kesimpulannya, dalam unit links poin terpentingnya terletak pada nilai polis yang harus selalu lancar. Karena tidak ada investasi yang 100% bisa menghasilkan return, maka nasabah juga harus paham bahwa hasil investasi menentukan proteksi asuransi.

Jika investasi lancar dan bagus, maka nilai polis secara otomatis akan meningkat. Karena dunia investasi tidak selalu menguntungkan karena ada siklus naik dan turun, maka nasabah wajib tahu resikonya.

Dan sayangnya, resiko ini jarang disampaikan oleh agen asuransi sebab mereka cenderung lebih fokus pada penjualan dan cenderung menjelaskan secara umum mengenai produk asuransi yang satu ini. Maka tidak heran apabila banyak nasabah awam yang merasa dicurangi dengan produk asuransi unit links.

Kelemahan Unit Links
Namun asuransi yang tergolong baru di Indonesia ini ternyata memiliki beberapa kelemahan yang menjadikan unit links bukan merupakan pilihan yang tepat bagi kebanyakan masyarakat Indonesia terutama yang masih belum memahami benar dengan seluk beluk investasi.

Kelemahan utama dari asuransi unit links adalah perimeter yang rumit dan agak sulit untuk dipelajari sedangkan agen asuransi unit links lebih banyak menawarkan produk asuransi ini kepada nasabah awam yang belum mengenal seluk beluk investasi serta informasi penting mengenai perimeter unit links tidak disampaikan dengan sepenuhnya demi menjaring nasabah sebanyak – banyaknya.

Dalam kemasannya sangat menjanjikan, ada banyak orang yang merasa dirugikan dengan asuransi unit links ini.

Berikut ini adalah beberapa alasan yang mendasari pendapat bahwa asuransi unit links kurang sesuai untuk dipilih:

1. Biaya akuisisi yang tinggi
Dari hasil pengamatan selama ini, asuransi unit links di Indonesia biasanya dipasarkan dengan cara yang sangat agresif.

Marketing yang agresif biasanya menggunakan cara – cara pemasaran langsung sehingga bisa menjaring banyak nasabah. Pihak asuransi unit links biasanya akan memasang banyak tenaga pemasaran untuk melakukan penjualan secara langsung kepada nasabah. Hasil dari pemasaran langsung ini memang postif dan bisa menjaring banyak sekali nasabah, namun nasabah yang semakin banyak ini secara otomatis akan membuat biaya akuisisi menjadi membengkak.

Namun biaya akuisisi yang besar ini tetap dibebankan kepada nasabah. Akuisisi secarea singkat adalah biaya yang dikeluarkan oleh nasabah untuk berbagai layanan jasa perusahaan asuransi seperti komisi agen asuransi dan biaya operasional perusahaan asuransi. Biaya akuisisi biasanya diambil dari pemotongan premi.

Jumlah nasabah yang semakin banyak tentunya membutuhkan pelayanan yang lebih sehingga biaya akuisisi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan juga otomatis akan meningkat. Karena nilai akuisisi yang besar inilah, maka pada 5 tahun pertama biaya premi akan digunakan untuk membayar akuisisi nasabah. Baru setelah 5 tahun premi dipakai untuk berinvestasi.

2. Kurangnya transparansi investasi unit links
Jika Anda pernah berinvestasi di reksadana, maka Anda bisa dengan mudah mengetahui atau mengecek informasi investasi Anda seperti resiko, sejarah investasi, alokasi aset, biaya jasa pengelolaan investasi, dan banyak informasi lainnya.

Di Indonesia khususnya, informasi mengenai investasi semacam itu akan sulit sekali diketahui. Nasabah akan kesulitan untuk mendapatkan informasi jika berinvestasi di unit links.

Agen asuransi yang cenderung agresif biasanya hanya berkutat dengan ilustrasi – ilustrasi abstrak tanpa memberikan perimeter yang jelas. Kebanyakan calon nasabah yang masih awam dengan dunia investasi cenderung tidak memiliki pembanding yang bisa dipakai sebagai penilai kualitas produk investasi yang ditawarkan oleh agen asuransi unit links. Padahal, pada investasi unit links ada banyak sekali variabel yang memainkan peran.

Hal ini menjadikan ilustrasi dari agen pemasaran menjadi kurang lengkap dan hanya diberikan secara sepotong – sepotong dengan tujuan untuk menarik perhatian dan ketertarikan si calon nasabah agar mereka mau meninvestasikan uangnya. Ilustrasi yang sepotong – sepotong serta penjelasan yang kurang mendetail dari agen asuransi unit links inilah yang sering membingungkan nasabah. Sering terjadi nasabah yang kurang paham akan mengeluhkan banyaknya pungutan siluman yang dilakukan oleh pihak perusahaan asuransi.

3. Jalur administrasi yang sangat rumit
Untuk berinvestasi di unit links, instruksi seorang nasabah biasanya harus melalui beberapa pihak sebelum bisa diproses. Beberapa pihak yang harus dilalui adalah agen asuransi, perusahaan asuransi, lalu yang terakhir adalah manajer asuransi.

Setelah instruksi nasabah mencapai manajer asuransi, barulah instruksi tersebut bisa diproses. Panjangnya rantai instruksi ini menjadikan proses administrasi menjadi semakin lama dan tidak efisien.

Disamping lama dan kurang efisien, proses yang panjang dan melalui beberapa pihak menjadikan biaya administrasi proses intruksi menjadi lebih tinggi dimana biaya administrasi ini sepenuhnya dibebankan kepada nasabah. Kasus yang banyak terjadi, instruksi nasabah pada hari H baru bisa dilakukan pada H+2.

4. Faktor inflasi yang kadang terlupakan
Janji yang sering diucapkan oleh agen asuransi unit links adalah janji pemutusan pembayaran premi setelah melewati tahun tertentu.

Namun biasanya agen asuransi unit links tidak akan menjelaskan menganai tingkat inflasi yang tiap tahun akan terus meningkat. Inflasi yang terus meningkat akan memaksa nasabah untuk menambah jumlah premi yang dibayarkan pada beberapa tahun berikutnya.

Inflasi sendiri merupakan hal yang berlaku di produk asuransi pada umumnya. Sebagai contoh, ada seorang nasabah mengambil asuransi kesehatan dengan premi sebesar 50 ribu per bulan dengan besar pertanggungan biaya perawatan umah sakit sebesar 500 ribu dalam satu hari.

Setelah nasabah tersebut mengikuti asuransi selama 10 tahun, return investasi yang dibayarkan oleh nasabah dapat menutupi premi yang dibayarkannya setiap bulan. Namun perhitungan tersebut belum termasuk perhitungan inflasi.

Di masa depan tentunya biaya rumah sakit akan semakin mahal dikarenakan inflasi. Biaya rumah sakit yang sebelumnya hanya 500 ribu sehari bisa membengkak pada 10 tahun kemudian. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan asuransi biasanya akan memberlakukan peningkatan biaya premi sehingga putus pembayaran premi bisa tertunda atau bahkan tidak pernah akan terjadi.

Jadi dalam unit links, rencana putus pembayaran premi tidak akan pernah bisa dinikmati oleh nasabah karena inflasi merupakan sebuah kemutlakan yang pasti terjadi setiap tahun.

Faktor inflasi inilah yang biasanya tidak disampaikan oleh agen unit links sehingga nasabah yang tidak paham akan investasi atau asuransi bisa merasa tertipu.

Kesimpulannya, unit links merupakan produk asuransi yang kurang tepat bagi nasabah awam yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman cukup di bidang keuangan dan investasi. Jika Anda memang tertarik untuk masuk di unit links, maka Anda juga harus paham bahwa investasi adalah hal yang tidak pasti dan sedangkan semua resiko investasi dibebankan kepada nasabah.

Unit links berbeda dengan asuransi tradisional seperti asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, atau asuransi jiwa.

Pastikan Anda membeli asurani sesuai dengan kebutuhan dan jika Anda masih awam dengan investasi, sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu untuk menghindari penipuan.